Tuesday, July 23, 2013

Perjuangan upah layak bagi buruh

Sejak memutuskan untuk aktif dalam serikat pekerja, kehidupan saya tidak lagi berjalan dengan sederhana. Kini hari-hari saya penuh makna: tidak lagi sekedar berangkat – pulang kerja. Selalu saja ada hal istimewa yang memberikan kesan mendalam dihati saya.
Sesuatu yang mengesankan itu, seperti peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Januari 2012. Pukul 00:58 dini hari, ketika perundingan upah di PT. Sanmina – SCI Batam yang berjalan dramatis itu berakhir. Tiga tuntutan yang kami ajukan kepada pihak perusahaan berhasil kami menangkan.

Pertama, upah sundulan sebesar Rp. 222.000,00 untuk semua buruh, disetujui oleh pihak pengusaha. Sedangkan perundingan untuk menetapkan persentase kenaikan upah untuk increment tahunan (cukup 5%, baik 7%, istimewa 12%) masih akan dilanjutkan pada tanggal 14 Februari. Sedangkan permohonan untuk diberikan tunjangan uang perumahan bagi seluruh buruh dilanjutkan pada tanggal 9 Februari 2012.

Tentu saja, kemenangan ini bukan atas usaha saya sendiri. Oleh karena itu, saya harus mengucapkan terima kasih kepadap kawan-kawan anggota dan non anggota PUK SPEE FSPMI PT. Sanmina – SCI Batam atas pengawalannya dari pukul 15.00 sore kemarin hingga pukul 00.58 pagi, di hari berikutnya.

Ya, saya perlu mengucapkan salam hormat untuk partisipasi 500 orang pekerja yang mengawal perundingan ini hingga pukul 18.30. Terimakasih buat para pejuang 80 orang yang terus setia hingga selesai perundingan pada dini hari. Kalianlah pahlawan yang sebenarnya di era penuh korupsi sekarang ini.

Kami mengawali dengan gerakan tidak makan makanan kantin pada hari Selasa. Kemudian dilanjutkan lagi dengan tidak mengambil OT hari ini. Sejarah tercatat, karena untuk pertama kalinya setelah 2 tahun serikat pekerja berdiri, telah menimbulkan impressi yang luar biasa bagi para expatriat pemimpin perusahaan: buruh bersatu tak dapat dikalahkan!

Kebersamaan ini sungguh luar biasa. Bahkan ketika sekarang saya kembali mengingat saat-saat itu, getarannya masih bisa saya rasakan.

Keberhasilan senantiasa sebanding lurus dengan besarnya upaya yang kita lakukan.



Menjadi Anggota Depeko

Perjuangan untuk upah, saya kira merupakan perjuangan yang sangat penting. Ini perjuangan paling asasi. Berbicara tentang penghargaan untuk buruh, ya berbicara tentang seberapa besar ia diupah. Perjuangan yang memiliki ukuran sangat jelas: berbentuk nominal. Manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh pekerja.

Ketika kemudian di Tahun 2012 FSPMI memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi anggota Dewan Pengupahan Kota Batam, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk lebih mengabdi kepada banyak orang.

Buat saya, upah layak bagi buruh adalah upah yang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, pendidikan, kesehatan dan tabungan untuk jaminan masa depan ketika sudah tidak  mampu lagi bekerja. Perjuangan untuk mewujudkan hal ini tidak boleh berhenti, bahkan harus terus ditingkatkan: melalui jalur extra parlementer juga dimulai lewat intra parlementer.

Di Batam. perjuangan yang sungguh-sungguh untuk upah layak sudah dilakukan sejak awal masuknya FSPMI di dewan pengupahan. Ketika itu tahun 2005.

Akan tetapi visi dan misi pemerintah dan pengusaha, termasuk didalamnya sebagian besar dari pemimpin serikat buruh, masih menganut Politik Upah Murah. Upah tidak pernah naik secara siqnifikan.

Perjuangan upah baru terbuka di Tahun 2012, ketika Dewan Pengupahan Kota Batam unsur pekerja secara total mengalami pergantian keanggotaan dan diisi dengan orang-orang yang berani melawan politik upah murah.

Bila kita flash back ke perjuangan pengupahan 2012 untuk UMK 2013, Tahun 2012 lewat jalur DPK Batam kita telah memperoleh hasil sesuai target, yaitu pencapaian UMK 2013 sebesar Rp. 2.040.000,00. Bandingkan dengan UMK Tahun 2012 yang hanya sebesar Rp. 1.402.000,- . Keberhasilan ini terasa lengkap, dengan adanya upah kelompok usaha (sektoral) menjadi 3 kelompok, yang nilainya 5%,  6%, dan 7% lebih ninggi dari nilai upah minimum.

Pada umumnya, tingkat keberhasilan dari sebuah perjuangan dengan metoda yang berulang akan terus berkurang tingkat efektifitasnya. Karena ‘musuh’ sudah membaca dan menyiapkan jurus-jurus penangkalnya. Oleh karena itu, sebagai buruh yang cerdas dan bermartabat, kita harus selalu melangkah maju dengan strategi-strategi baru yang segar dan tidak mudah dibaca oleh lawan.

Semoga kedepan kita bisa menggapai hasil yang lebih gemilang. (kascey)
http://fspmi.or.id/darmo-juwono-berjuang-untuk-upah-layak-dengan-tanpa-basa-basi.html

No comments:

Post a Comment